Opini

Keberanian Mengakui Kesalahan, Ketangguhan Memaafkan

Oleh: Achmad Rahmadhani*

Manusia adalah mahluk yang paling sempurna, dari seluruh mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Tetapi salah satu kekurangan manusia adalah suka berbuat salah dan dosa. Setiap insan membutuhkan cara bagaimana menutupi kekurangannya itu, khususnya dosa kepada sesama manusia.

Ketika orang lain berbuat salah dan dosa yang terarah kepada diri kita, maka kita diajarkan sejak kecil untuk memaafkan perbuatan tersebut. Begitupun ketika kita berbuat salah dan dosa kepada orang lain, maka kita harus berani untuk meminta maaf.

Memaafkan sudah menjadi suatu kebutuhan bagi semua manusia, bukan sebagai tanda ada rasa bersalah dan pengakuan atas seluruh kesalahan yang telah diperbuat. Meminta maaf dan memaafkan, juga mengajarkan kita mengenai arti penting jadi manusia yang penuh dengan kelapangan dan kerendahan hati. ivermectin dose for heartworm

Jelas terlihat akan banyak orang yang tidak setuju dengan pernyataan ini, mereka yang kontra seolah menyangkal memaafkan orang bersalah wajib dilakukan sekalipun berat dan sulit. Tetapi bagaimanapun memaafkan sebuah kesalahan tidak sama dengan melupakan masa lalu yang begitu menyakitkan Jelas saja hal ini tidak bisa disamakan.

Dengan membenci orang lain, jelas tidak dapat membuat kita melangkah tanpa beban. Walau ada beberapa alasan yang sekalipun sulit. Kita harus memaksa diri sendiri untuk memaafkan orang lain, bahkan untuk diri sendiri.

Sabar adalah suatu sikap menahan amarah dan emosi, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak banyak mengeluh. Sabar merupakan suatu kemampuan mengendalikan diri yang dipandang juga sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi, mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinnya. ivermectin babesia human

Didalam kehidupan sehari-hari ada saja perilaku orang lain yang tidak berkenan bahkan menyakitkan hati dan perasaan kita. Rasa sakit itu ternyata dapat menimbulkan berbagai dampak psikologis berupa sakit hati. Yang itu amat membahayakan kesehatan individu yang mengalaminya. Sehingga individu tersebut akan diselimuti amarah, dendam dan benci. ivermectin for mites dogs Lantas jika dibiarkan berlarut-larut akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.

Baca juga:  Meninjau Keputusan Kawan-Kawan Usai Menempuh S1

Memaafkan memang tidak mudah dilakukan, butuh tahap proses yang panjang bahkan penuh perjuangan untuk melakukannya. Adanya kebaikan dari diri sendiri bahkan dari orang lain akan menjadikaan memaafkan menjadi sesuatu yang mungkin dilakukan.

Memaafkan orang yang bersalah kepadamu, bukan hanya membuat mereka lepas dari perasaan salah tetapi dapat membuatmu semakin diberi kelapangan hati. Sehingga memaafkan orang lain, jelas membuatmu terlepas dari belenggu energi negatif.

Kalimat yang seharusnya terucap setelah melakukan kesalahan adalah “maaf”. Semestinya pada saat menyadari bahwa diri telah melakukan kesalahan maka meskipun sukar dikemukakan, tetap saja perlu untuk meminta maaf kepada seseorang yang telah tanpa sengaja disakiti.

Kadangkala manusia lebih mendahulukan gengsi dan egonya, memupuk rasa jumawa dalam bentuk kesombongan. Beberapa contohnya, adalah karena merasa diri memiliki suatu jabatan yang jauh lebih tinggi atau merasa lebih tua bahkan merasa lebih pintar. Yang dimana seharusnya kita melupakan hal seperti itu dan menjauhkannya dari landasan cara berfikir.

Mengakui kesalahan jelas merupakan bentuk keberanian individu. Sebaliknya, memaafkan merupakan bentuk ketangguhan individu lainnya. Tinggal bagaimana baik soal mengakui kesalahan dan memaafkan dapat menjadi kultur tangguh anak bangsa.

NB: Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta)

Related Articles

Back to top button